Pemilik Klub Malam Republik Dominika dan Adiknya Ditangkap 2 Bulan Setelah Runtuhnya Atap Membunuh 236 Orang

Angel Saunders -
3 min read
Published on June 16, 2025
Pemilik Klub Malam Republik Dominika dan Adiknya Ditangkap 2 Bulan Setelah Runtuhnya Atap Membunuh 236 Orang
JetSet Club/Instagram; MARTIN BERNETTI/AFP via Getty

Pemilik klub malam di Republik Dominika, tempat lebih dari 200 orang meninggal setelah atap tempat tersebut runtuh pada bulan April, telah ditangkap.

Antonio Espaillat dan saudara perempuannya, Maribel Espaillat, ditahan pada hari Kamis, 12 Juni, dilaporkan oleh Associated Press. Otoritas memiliki waktu 48 jam untuk mengajukan dakwaan di depan hakim.

"Dua terdakwa menunjukkan ketidakpedulian dan kelalaian besar dengan tidak melakukan intervensi fisik untuk mencegah runtuhnya atap klub tersebut, yang pada akhirnya memang terjadi, menyebabkan 236 kematian dan lebih dari 180 luka-luka," kata Kejaksaan Agung Republik Dominika dalam sebuah pernyataan.

ORLANDO BARRIA/EPA-EFE/Shutterstock

Rubby Pérez, penyanyi merengue terkenal yang sedang tampil di klub malam Jet Set di Santo Domingo ketika atapnya runtuh, adalah salah satu korban saat atap bangunan runtuh pada 8 April.

Sekitar 515 orang hadir untuk penampilannya.

Mantan pemain MLB Octavio Dotel dan Tony Blanco juga meninggal, begitu pula Nelsy Cruz, gubernur provinsi Montecristi di barat laut Republik Dominika dan adik dari bintang Major League Baseball mantan Nelson Cruz.

Saat itu, Antonio mengatakan dia akan bekerja sama dengan penyelidikan yang dipimpin oleh komite Republik Dominika.

"Saya akan menghadapi semuanya," katanya, menurut AP. "Saya tidak akan pergi kemana-mana."

"Kepada keluarga korban, saya ingin mengatakan saya minta maaf. Saya sangat menyesal," kata Antonio dalam sebuah wawancara TV lokal yang panjang pada 23 April, dilaporkan oleh outlet berita. "Saya benar-benar hancur."

"Tidak ada kata-kata yang bisa menyampaikan rasa sakit yang disebabkan oleh peristiwa ini,” tambahnya.

MARTIN BERNETTI/AFP via Getty

Jet Set diwariskan kepada Antonio dan Maribel oleh ibu mereka setelah dia mendirikannya ketika Antonio baru berusia 6 tahun. Lokasi tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-50 pada malam tragedi tersebut, menurut postingan media sosial saat itu.

Meski Antonio mengatakan pada program El Dia di Telesistema “tidak ada peringatan” bahwa atap gedung itu tidak stabil, ia dilaporkan menyebutkan bahwa atap tersebut memiliki masalah penyaringan air rutin selama bertahun-tahun, yang berasal dari unit pendingin udaranya.

Presiden Republik Dominika Luis Abinader sebelumnya mengungkapkan belasungkawanya dalam sebuah pernyataan pada X.

MARTIN BERNETTI/AFP via Getty

"Kami sangat menyesal atas tragedi yang terjadi di klub malam Jet Set. Kami telah mengikuti insiden ini menit demi menit sejak terjadi. Semua lembaga bantuan telah memberikan bantuan yang diperlukan dan bekerja tanpa henti dalam upaya penyelamatan. Doa kami bersama keluarga yang terkena dampak," kata Abinader.

Dalam pembaruan hari Kamis, jaksa penuntut menggambarkan pemilik klub sebagai pengusaha kaya di Republik Dominika yang memiliki pusat hiburan eksklusif dan puluhan stasiun radio lokal.

Mereka menuduh bahwa Espaillats mencoba mengintimidasi atau memanipulasi karyawan, karena mereka bisa dijadikan saksi dalam kasus tersebut.

Penyebab runtuhnya atap masih dalam penyelidikan.