Penduduk Menyalahgunakan Air Melawan Palestina di Tepi Barat

Matt Heath -
15 min read
Published on June 11, 2025
Penduduk Menyalahgunakan Air Melawan Palestina di Tepi Barat
Kota Palestina, Bruqin, yang terletak tepat di sepanjang Rute 446 di Tepi Barat utara, didirikan pada era Romawi sebagai tempat istirahat bagi pedagang lewat dan unta mereka. Saat ini, komunitas ini berjumlah kurang dari 5.000 penduduk telah - seperti sebagian besar Tepi Barat - menjadi situs persaingan: studi kasus pendudukan Israel dalam miniatur. Tepat di seberang jalan berdiri citra cermin buruk Bruqin - pemukiman Israel, Brukhin. Dibangun pada tahun 1998 di tanah yang disita (yang kebetulan, milik Bruqin), hal tersebut dianggap ilegal bahkan oleh negara Israel hingga 2012, ketika akhirnya mendapatkan otorisasi retroaktif. Data resmi tahun 2022 menunjukkan populasi pemukiman tersebut hampir mencapai 2.500 - hampir setengah dari Bruqin itu sendiri.

Pada 14 Mei 2025, seorang penembak dari Palestina membuka tembakan pada mobil yang membawa Tzeela Gez, penduduk hamil dari Brukhin. Tzeela meninggal di rumah sakit akibat luka tembakan. Bayinya juga meninggal setelah melalui prosedur Caesarean darurat. Kejadian ini kemudian dimanfaatkan oleh perwakilan gerakan pemukim baik pada tingkat nasional maupun lokal - dari Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir hingga Ketua Dewan Regional Shomron, Yossi Dagan, yang menggunakan pidatonya dalam pemakaman Gez untuk menyerukan penghancuran total Bruqin. Sebagai respons, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerbu kota dan memberlakukan jam malam pada penduduknya, banyak di antara mereka menghadapi interogasi yang keras. Seorang tersangka, Nael Samara, ditemukan dan dieksekusi mati oleh regu tembak tiga hari setelah kematian Gez. Menurutsaksi mata, Samara ditahan dan diborgol pada saat kematiannya.

Penarikan IDF pada 22 Mei seharusnya mengakhiri perang, namun ini hanyalah awal. Malam hari, sekitar 200 pemukim menyerbu kota - membakar mobil dan rumah dalam apa yang seorang penduduk Bruqin sebutkan sebagai "malam yang berasal dari neraka". Orang lain menceritakan kepada Anadolu Agency Turki bahwa: "Pasukan militer pergi dari kota dan para pemukim datang, seolah mereka saling bertukar peran dan berkoordinasi satu sama lain." Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh pemukim bertindak "di bawah pengawasan dan perlindungan [Israel] pendudukan."

Bruqin merupakan contoh terbaru dari para pemukim yang berfungsi sebagai garda depan dari apa yang Amnesty International sebutkan sebagai "pola luas dari kebijakan dan praktik hukum Israel untuk mendisposisi, mendominasi dan menindas Palestina di Tepi Barat". Hal ini sem